RIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Menjelang Ramadan, jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang menggelar penertiban gubuk-gubuk liar yang menjadi tempat praktik maksiat prostitusi.
Dalam kegiatan ini, Satpol PP Karawang
menggandeng antara lain Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Cipta
Karya, Polres, Kodim 0604, dan Yonif 305. Kegiatan ini digelar sekitar
sebulan lebih hingga menjelang Ramadan berakhir.
Kegiatan ini dimulai Kamis (19/6/2014) diawali dengan apel pelepasan pasukan dipimpin oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Karawang H Teddy Rusfendi Sutisna di Plaza Pemkab Karawang.
Dalam kesempatan itu, Sekda Kab Karawang
H Teddy mengharapkan seluruh satuan keamanan, baik Satpol PP, unsur
Kepolisian, dan TNI serta aparat lainnya, tidak hanya mampu melaksanakan
operasi K-3 saja. Namun, juga harus mampu mendorong kesadaran
masyarakat agar lebih mencintai ketertiban, kebersihan dan keindahan.
"Dengan demikian, ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota
karawang, tidak hanya dapat dinikmati saat operasi penertiban
dilaksanakan saja, melainkan senantiasa terus terjaga setiap hari,”
tutur Teddy dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (20/6/2014).
Menurut Teddy, operasi penertiban ini tidak hanya diselenggarakan
dalam rangka menciptakan ketertiban, kebersihan, dan keindahan Kota Karawang saja, tapi juga dalam rangka penertiban tempat kemaksiatan, perjudian dan prostitusi di Kabupaten Karawang.
"Tujuannya memberantas penyakit masyarakat. Terlebih di akhir bulan
ini, kita selaku umat muslim akan menyambut Ramadan 1435 Hijriyah,"
terang Teddy.
Sebelumnya, para penghuni dari 76 gubuk liar di lokasi tersebut telah
diberikan surat peringatan agar menertibkan sendiri gubuk-gubuk mereka.
Selanjutnya, surat peringatan kedua kembali diberikan kepada para
penghuni dari sisa 40 gubuk liar yang masih belum menertibkannya
sendiri. Hingga akhirnya sisa dua hingga tiga gubuk liar dilakukan
penertiban pada hari ini.
Kayu dan bilik sisa gubuk liar dan furnitur yang telah ditertibkan
tersebut selanjutnya dibakar ditempat. Sedangkan fondasi dan lantai
semen yang tersisa turut dihancurkan dengan menggunakan alat berat milik
Dinas Bina Marga dan Pengairan.
Dalam kurun waktu kurang lebih 3 jam, keseluruhan operasi penertiban
di lokasi tersebut sudah rata tanah, dan sisa material dan sampah hasil
pembakaran turut diangkut dan dibersihkan dengan menggunakan truk milik
Dinas Cipta Karya.
Operasi penertiban di lapangan sendiri dipimpin secara langsung oleh
Kabid Trantibum Satuan Polisi Pamong Praja Basuki Rahmat dan Kabid Dal
Ops Dede Tasria.